Berbagai Jenis Battery Lithium-Ion Untuk Infrastruktur Sekolah
Penggunaan teknologi di dunia pendidikan sudah berkembang pesat sejak kemunculan komputer untuk pertama kalinya. Saat ini, banyak sekolah memiliki kemandirian dalam hal sistem IT untuk keperluan pembelajaran, baik kelas luring maupun daring. Internet of Things (IoT) juga diperkenalkan untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi penggunaan energi.
Perubahan tersebut memaksa sekolah untuk mengubah infrastruktur IT, termasuk adaptasi ke sumber daya yang lebih memadai. Di sinilah kehadiran battery lithium-ion diperlukan.
Apa Itu Baterai Ion Litium?
Baterai yang biasa disebut Li-ion atau LIB ini pertama kali ditemukan pada 1980 oleh fisikawan Amerika Profesor John Goodenough. Temuan ini merupakan lompatan besar di dunia baterai karena litium adalah elemen yang sangat ringan tetapi memiliki potensi elektrokimia yang sangat besar. Hal ini membuatnya sangat cocok untuk dijadikan sebagai baterai.
LIB masuk ke dalam keluarga baterai isi ulang. Baterai ini menggunakan ion litium yang bergerak dari elektrode negatif ke positif ketika sedang digunakan. Saat ini, baterai ini banyak digunakan untuk peralatan elektronik portabel, selain kendaraan listrik dan berbagai barang di industri militer dan dirgantara.
Perbedaan Battery Lithium-Ion dan Baterai VRLA
Meskipun biaya pengadaan awal baterai ion litium tergolong masih tinggi daripada baterai timbal, perbedaan biaya tersebut mulai menyusut. Saat ini, LIB dapat memberikan total biaya kepemilikan yang lebih rendah daripada baterai timbal dalam masa setidaknya 5 tahun. Untuk penggunaan UPS, sistem baterai ini diperkirakan dapat menghemat total biaya kepemilikan sebesar 40%, bahkan lebih.
Selain mampu menghemat total biaya kepemilikan, baterai ini memiliki massa yang 60% lebih ringan daripada jenis timbal. Hal ini membuatnya lebih mudah dipindahkan dan dipasang.
LIB juga memiliki tingkat kompaksi 70% lebih besar daripada baterai VRLA. Sifat ini membuatnya ramah ruangan dan sesuai untuk dipasang di tempat yang sulit terjangkau. Ukurannya yang lebih kecil juga memiliki ketahanan lebih lama dengan memakan luas tempat yang sama atau ketahanan yang sama dan memakan luas tempat yang lebih kecil. Bahkan, ketahanannya 3x lebih baik dibandingkan baterai tradisional.
Baterai ion litium tidak membutuhkan penggantian yang terlalu sering seperti baterai VRLA. Hal ini membuat staf IT Anda memiliki waktu lebih untuk melakukan pekerjaan lain sehingga pekerjaan lebih efektif dan efisien.
Biasanya, baterai ini dapat digunakan hingga 10 tahun yang setara dengan satu fase UPS. Ketika kapasitas baterai VRLA berada di 80%, ion litium masih berada di 93%. Ditambah lagi, baterai litium dapat diisi ulang hingga penuh dan disimpan untuk waktu yang lebih lama dibandingkan baterai VRLA dan hanya berdampak sedikit pada masa hidupnya.
Sebagai daya cadangan, baterai UPS harus diisi ulang hingga penuh secepatnya. Dalam kasus baterai VRLA, kecepatan isi ulangnya bisa memakan waktu hingga 12 jam sedangkan ion litium hanya membutuhkan waktu 2 sampai 4 jam hingga baterai terisi penuh dari keadaan kosong. Hal itu dapat mengurangi risiko jika terjadi pemadaman lain sebelum baterai cadangan terisi penuh.
Jenis-Jenis Battery Lithium-Ion
Meskipun berbahan dasar litium, nyatanya baterai Li-ion ini memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan materialnya.
Lithium Cobalt Oxide (LiCoO2)
Jenis Li-ion ini sering digunakan untuk handphone, laptop, dan kamera digital karena energinya yang besar. Namun, baterai yang menggunakan grafit sebagai anodanya ini memiliki usia dan stabilitas termal yang biasa saja.
Lithium Nickel Manganese Cobalt Oxide (NCM)
Kombinasi antara Nikel dan mangan membuat baterai NCM sukses di pasaran. Material mangan memberikan baterai daya spesifik yang besar dan energi spesifik yang standar. Sementara Nikel memberikan sifat rapat energi yang tinggi dengan stabilitas rendah. Kombinasi keduanya membuat NCM banyak digunakan untuk mobil listrik.
Lithium Iron Phosphate (LiFePO4)
Ditemukan pada 1996 di University of Texas, baterai ini memiliki kestabilan elektrokimia yang baik dan hambatan di dalamnya cukup rendah. Keunggulan tersebut membuatnya memiliki keunggulan, seperti (1) memungkinkan terjadinya high current rating, (2) usia siklus yang tinggi, dan (3) stabilitas termal dan keamanan yang baik.
Selain itu, baterai Li-phosphate tidak perlu disimpan dalam tegangan di bawah tegangan maksimumnya. Pasalnya, baterai ini memiliki sifat toleransi paling tinggi dibandingkan material lainnya ketika dalam kondisi terisi penuh.
Selain menjadi tempat jual battery lithium-ion, PT NPS Pemuda Berdikarisma menyediakan beragam layanan data Center System, mulai dari pemasangan hingga perbaikan. Sebagai partner resmi Liebert Vertiv sejak 2016, kami telah bekerja sama dengan berbagai klien yang tersebar di 15 kota. Dibantu oleh tenaga ahli berpengalaman, kami memberikan dukungan pra dan purnajual guna memastikan semua berjalan dengan baik dan dilakukan dengan standar terbaik.